PENCEMARAN
LINGKUNGAN
BUKALAH MATA ANDA
Seiring bergulirnya waktu kondisi lingkungan
di Negara Indonesia senantiasa berada
dalam
suasana kurangnya rasa kenyamanan.
Pencemaran demi pencemaran
telah berakar sampai ke berbagai lingkungan di Indonesia yang menyebabkan kualitas lingkungan
serta fungsinya berkurang dan tidak sesuai dengan peruntukkannya.
Masalah pencemaran ini adalah
masalah lama yang belum terselesaikan sampai sekarang sehingga menjadi problema
yang sangat besar dalam masyarakat Indonesia khususnya, di negeri Aceh yang hingga saat
ini belum di dapati langkah yang ampuh
dalam
mengatasinya, bahkan
permasalahan ini semakin hari kian bertambah parah.
Kemudian
di zaman era globalisasi ini permasalahan pada pencemaran lingkungan kian menjadi semakin sengit dan rumit yang disebabkan oleh
meningkatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan zaman dan munculnya teknologi yang semakin
canggih dan modern sehingga menjadi faktor meningkatnya kebutuhan penduduk semakin tinggi pula, contohnya
seperti banyak pengguna kendaraan pribadi sehingga menimbulkan polusi udara
atau polutan, yang akan menyebabkan
pencemaran pada lingkungan.
Dalam tulisan saya kali ini saya tidak hanya menjelaskan apa saja yang
menyebabkan pencemaran lingkungan, namun juga mencoba memberi solusi bagaimana
mengatasi pencemaran tersebut.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan di antaranya ialah;
Pencemaran Air
Pencemaran Air
Air merupakan
kebutuhan pokok manusia setelah makanan yang berguna untuk minum melepaskan
dahaga, mandi, memasak dan mencuci. Namun, manusia seringkali tidak mampu
menjaga kualitas air yang berada di lingkungan. Menurut cermat saya Pencemaran
air ini sering kita temukan berasal dari berbagai tempat, seperti limbah rumah
tangga, warung kopi, pabrik pengolahan minyak sawit, pestisida, deterjen dan pupuk
yang tidak diserap oleh tanaman sehingga dapat terbawa oleh hujan, yang
mengalir ke parit perkampungan sampai ke sungai, atau irigasi persawahan, sehingga
banyak masyarakat yang mengalami penyakit seperti enceng gondok. Air buangan
dari rumah tangga dikenal dengan limbah domestik yang mengandung 95% sampai 99%
adalah air dan sisanya adalah limbah organik. Limbah rumah tangga ini merupakan
sumber makanan yang baik untuk makanannya bakteri. Limbah organik juga
merupakan pencemaran air, bahkan saya melihat ada beberapa industri yang
membuang sampah limbahnya ke sungai, yang mana limbah tersebut mengandung
logam-logam beracun, seperti tembaga, merkuri dan seng yang sangat berbahaya.
Dan apabila sungai atau danau terkontaminasi atau tercampur dengan limbah rumah
tersebut, maka akan ditemukan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit seperti
kolera dan tifus. Sebagai mahasiswa saya merasa hal ini sungguh memerlukan
perhatian serta tindakan pemerintah daerah agar masyarakat terjaga dari
berbagai penyakit yang akan muncul, khususnya di daerah perdesaan yang jauh
dari kaca mata pemerintah. saya pernah mewawancarai seorang warga asing yang
berasal dari Negara turki dan saya juga kebetulan tinggal bersama mereka di
Asrama UICCI. Jadi saya bertanya pada beliau tentang bagaimana cara
pemerintahan di Turki mengatasi pencemaran Air ?? Lalu beliau menjawab bahwa di
Negara Turki pemerintah daerah disana membuat tempat penyaringan yang di dalamnya
di isi oleh bebatuan, batu bata dan pasir sebelum air tercampur ke sungai
dengan maksud menetralisasikan air limbah rumah tangga agar air tersebut tidak
mencemari air lainnya, dan sampah-sampah yang mengalir juga akan tersangkut
kemudian di ambil dan di kumpulkan di satu tempat kemudian di angkut oleh mobil
dan dibakar di tempat yang jauh dari indera penciuman penduduk desa. Saya rasa
ini adalah suatu inisiatif yang bagus dan patut bagi kita masyarakat Aceh untuk
mencontoh mereka. Dan harapan saya juga pada pihak pemerintah agar bersatu
bahu-membahu mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan tersebut.
Pencemaran Udara
Pencemaran udara merupakan pemandangan
yang sering dihadapi manusia setiap harinya. Pencemaran udara umumnya
dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang tidak sempurna, seperti
pembakaran batubara, kayu, minyak, dan gasolin. Polutan gas yang masuk ke udara
berasal dari aktivitas manusia atau terjadi secara alami. Polutan gas ini
mangandung karbon dioksida, karbon monoksida, timah, nitrogen oksida, dan
sulfur dioksida. Pada saat ini jumlah
karbon dioksida (CO2) atau hasil pembakaran pernafasan yang dilepaskan ke udara
terus mengalami peningkatan sehingga akan berefek buruk pada manusia. Namun Pada
dasarnya hal ini tidak berbahaya apabila dapat di netralisir oleh
tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di lingkungan, akan tetapi yang menjadi masalah
sekarang adalah berkurangnya tumbuhan dan perpohonan yang di akibatkan oleh
ulah tangan jahil manusia yang menebang pohon tanpa adanya penghijauan kembali sehingga
terjadilah polusi udara di lingkungan yang yang kurang baik. Allah SWT
berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 11 : “Dan apabila dikatakan kepada mereka,
“Janganlah membuat kerusakan di bumi” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami
justru orang-orang yang melakukan perbaikan”. Ayat-ayat Allah telah jelas
mengatakan bahwa semua hasil ciptaan Allah itu berharga, namun banyak manusia
yang pura-pura tidak sadar dan dengan sengaja menebang pohon yang pastinya akan
berdampak buruk bagi manusia dan lingkungan. Apalagi semakin banyaknya
kendaraan yang melaju di jalan yang membuat polutan kian bertambah banyak.
Pencemaran
Tanah Pencemaran tanah ini
juga berasal dari limbah rumah tangga, limbah hasil pertanian, warteg, dan
warkop. Yang disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran, seperti sampah-sampah
plastik yang sukar di uraikan, botol , karet sintesis, pecahan kaca dan kaleng.
Mungkin dalam ini yang paling sering ditemukan adalah sampah, dikarenakan sampah merupakan bahan
pencemar utama, baik dalam limbah rumah tangga, warteg maupun warkop. Kemudian
Hujan asam yang terjadi akibat aktivitas industri dapat menyebabkan mineral
berbahaya terlepas dari ikatannya dan kondisi pH tanah yang menjadi rendah,
kemudian penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali menyebabkan tanah
kehilangan zat haranya sehingga produktivitas pertanian menurun. Ditambah lagi
dengan masuknya pestisida ke dalam tanah yang akan berdampak ke berbagai
makhluk hidup lewat rantai makanan. Betapa disayangkan melihat keadaan bumi
kita yang sudah dipenuhi dengan pencemaran di berbagai lingkungan yang dapat
menganggu aktifitas manusia. Kemudian salah satu yang menggugah saya menulis
karangan ini karena saya termotivasi oleh diri saya sendiri disaat melihat
sampah-sampah yang berserakan di pinggiran lapangan tugu di samping gedung
Paska Sarjana. Saya melihat betapa banyak sampah yang berserakan dimana-mana,
yang disaat kita melewati tempat tersebut baunya sangat menyengat sekali,
apalagi disampingnya terdapat banyak penjual makanan yang menjadikan pembeli kurang
nyaman. Saya berfikir bahwa buang sembarangan adalah suatu kebiasaan yang sulit
dihilangkan apalagi hanya diingatkan saja, namun saya berharap masyarakat dan
juga mahasiswa biologi khususnya agar bersatu dan membuat group cinta lingkungan.
Menurut saya solusi dalam mengatasi hal ini memerlukan waktu yang sedikit lamaibu
rumah tangga sebuah tas yang dinamakan go
green saya pernah
melihat ini pada seorang ibu rumah tangga di desa dimana saya tinggal. Lihatlah
table di bawah ini :
Pemakai
tas goo green
|
Selama 1
minggu
|
Mengurangi
sampah
|
1 ibu
Rumah Tangga
|
Berbelanja
1x
|
5 kantong plastik
perminggu
|
1 ibu
rumah tangga
|
Berbelanja
5x
|
5x4 =
20 K. plastik
|
50 ibu
rumah tangga
|
Berbelanja
1x
|
50x240 =
1000 pertahun
|
200 ibu
rumah tangga
|
Berbelanja
1x
|
200x1000 =
4000 pertahun
|
Tas ini
sangat berguba bagi masayarakat khususnya wanita. Kenapa wanita ?? dikarenakan
biasanya saya melihat wanita itu lebih gemar berbelanja di bandingkan
laki-laki. Dan table di atas hanya perkiraan saya di hari-hari biasa, belum
lagi disaat bulan ramadhan tiba atau lebaran maka jumlah sampah yang ditampung
di setiap rumah tangga akan berjumlah sangat besar. Kemudian kenapa saya
berisiatif untuk memberi saran membagikan tas go green, dikarenakan tas ini dapat mengkover seluruh hasil
belanjaan di berbagai tepat, seperti supermarket atau mall dengan tanpa
bergantung pada kantong plastik lagi yang pastinya akan mengurangi koleksi
sampah anda. Disamping itu tas go green itu juga ramah lingkungan, karna bahan baku yang digunakan untuk membuat tas ini
yaitu dari tumbuhan ilalang dan pandan duri yang tentunya jika dibuang
akan membusuk dan bisa di uraikan oleh tanah tanpa membutuh waktu yang begitu
lama. Jadi tak dapat dipungkiri lagi bahwa tas yang sederhana ini bisa memberi
banyak dampak yang besar pada lingkungan, dan akan menjadikan Lingkungan Aceh
ini lebih bersih dan jauh
dari
sampah busuk yang dapat mencemarkan linkungan kita.
Daftar
Pustaka
Yayat
Ibayati, dkk. 2003. Pintar Biologi
Jakarta: Geneca Exact Bandung
Dra. D.A.
Pratiwi, dkk. Buku penuntun Biologi SMU: PT
Gelora Aksara Pratama
BUKALAH MATA ANDA
Reviewed by IQBAL MAULANA
on
April 01, 2016
Rating:
No comments: